Minggu, 03 April 2011

Cantik Milik Semua Orang


TEMPO Interaktif, Jakarta - Kosmetik merupakan bahan-bahan yang digunakan manusia untuk memperbaiki atau meningkatkan penampilan. Penggunaan kosmetik telah dilakukan sejak jaman dulu. Di abad ke-21 penggunaannya berkembang demikian luas tidak hanya untuk wanita muda yang ingin menjadi lebih cantik, tapi juga untuk segala kalangan dan usia. Namun demikian terlalu banyak produk kosmetik maupun tindakan jasa yang ditawarkan di pasar. Hal itu membuat masyarakat bingung dalam memilih yang benar-benar efektif untuk memperbaiki kelainan struktur atau meremajakan kulit.
morzila.com

Dokter FX. Hanny Suwandhani, SpKK, dalam pembukaan Klinik Estetiderma di Kawasan Bekasi, Sabtu kemarin mengatakan, "Kecantikan adalah milik semua orang. Siapapun tanpa terkecuali yang bertubuh kurus, gemuk, berkulit hitam putih, pria atau wanita berhak tampil cantik. Asalkan yang penting dia bersikap bijak untuk mempercantik diri,” kata dokter yang berpraktek di Rumah Sakit Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.

Klinik yang diresmikan itu merupakan klinik kecantikan kulit wajah yang ditangani langsung oleh dokter Hanny dan beberapa dokter atau tenaga medis yang kompeten atau memang ahli di bidangnya. Dokter Hanny mendirikan klinik ini sejak tahun 1997. Dan hingga sekarang sudah memiliki 27 cabang yang tersebar di beberapa kota besar di Jakarta, Surabaya, Bali, Balikpapan, Samarinda dan Makasar.

“Kecantikan yang perlu diperhatikan adalah tentang perawatan. Saya sangat mengharapkan kehadiran beberapa klinik kecantikan yang ditangani para dokter memberikan petunjuk yang bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan informasi tentang kecantikan dan perawatannya,” ungkap dokter Hanny panjang lebar.

Menurutnya, masyarakat harus selalu diberikan informasi tentang peningkatan, pemahaman dan pengetahuan peserta tentang perawatan kulit wajah yang efektif, mengobati masalah kulit wajah seperti jerawat, flek dan kulit menua dan untuk meremajakan kulit. “Yang terpenting dan harus diingat dengan menggunakan medis. Jadi, bukan asal ke salon kecantikan, atau hanya terbius oleh produk kecantikan dengan iming-iming iklan semata," ujarnya. HADRIANI P

Tidak ada komentar:

Posting Komentar